Yoyoyo, berjumpa lagi di blog sayah.Setelah mengalami hibernasi dan dilanjutkan dengan semedi di bawah pohon trembesi akhirnya saya pun terpanggil untuk kembali melanjutkan penggalaan kisah Kuliah Kerja Nyata saya di Raja Ampat. Seperti yang telah diberitakan di penggalan postingan sebelumnya, 4 kelompok yang ditugaskan di kabupaten Raja Ampat menginap terlebih dahulu di Wisma miliki pemda selama 6 hari terhitung sejak tanggal 21 hingga 26 Juni. Oia, ada pengalaman yang sangat berkesan dan paling tidak terlupakan ketika saya menginap di wisma pemda ini. Pengalaman tersebut adalah pengalaman dimana sandal Eiger kesayangan saya hanyut dari teras karena banjir yang melanda Waisai pada tanggal 23 Juni. (Whaat?? Pengalaman kayak gitu lo bilang berkesan??) Well, saya becanda. Jadi yang bener pengalaman berkesan tersebut terjadi Pada tanggal 25 Juni sekitar pukul 02.00 dinihari waktu jam tangan saya. Jadi ceritanya saat itu, saya sedang tidur di dalam kamar (untung bukan di dapur) tiba-tiba salah satu rekan senasib sekelompok saya, yaitu Dona Niagara menyeruak masuk dan membangunkan saya sambil bilang..bilang, ehmm, apa yaa?? Well, saya lupa karena saat itu saya lagi dalam kondisi tidur. Tapi kayaknya kira2 Dona ngomong “Ayo, bangun. Kapalnya udah mau berangkat!” (kebenaran isi omongan bisa dikonfirmasikan kepada Saudara Dona). Saya pun langsung bangun dengan super kalang kabut. Namun apa yang terjadi selanjutnya???? Bersambung ke halaman rumah Pak RT.
Okeh, daripada disambit sandal gara2 bikin anda semua penasaran, ada baiknya saya lanjutkan saja kisahnya. Jadi ternyata tepat di depan pintu kamar telah berkumpul seluruh anggota genk Raja Ampat bersama Kak Rita, Kak Kartini dan dr. Cin yong yang kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, ups salah..maksud saya mereka semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Yap, anda salah kalo anda menduga hari itu adalah hari peringatan kemerdekaan RI, karena yang benar hari itu adalah hari ulang tahun saya yang Ke 20. Saya pun speechless ngeliat surprise dari segenap genk Raja Ampat tercinta. Bahkan Monic dan mbak Mei sampai bikini kue buat ulang tahun saya, hiks. Sumpah terharu bgt (ini bneran terharu). Untuk menggantikan fungsi lilin yang biasanya ditaroh diatas kue maka pada ulang tahun saya yang special ini, fungsi lilin tersebut digantikan dengan SENTER. Jadi saya meniup senter tersebut seolah-olah meniup lilin. Hahahah, well temen2 saya emang kreatif bgt. Untung aja cuman disuruh niup senter, bisa dimatiin otomatis. Lha, gimana kalo tiba-tiba disuruh niup obor?? Bisa modyaar saya. Oleh karena itu saya merasa sangat bersyukur sekali dengan kreativitas tanpa batas Genk Raja Ampat. You’re ROOCKKKK,guys. Well, keesokan harinya kami semua melanjutkan kegiatan packing untuk persiapan keberangkatan ke titik penugasan masing-masing. Dan special untuk kelompok saya, yaitu Kelompok Frans Kaisiepo tercinta, kami tak hanya harus packing tapi juga harus belanja segenap sembako, 1 sak semen dan beberapa kaleng cat sebagai logistik selama berada di Kampung Meos Bekwan. Hal tersebut harus dilakukan mengingat tidak adanya Supermarket ataupun warung di Kampung tersebut.
Oke, langsung skip ke tanggal 26 Juni . Ini adalah hari dimana kami semua akan berangkat dengan menggunakan alat transportasi paling melegenda bagi segenap anggota Genk Raja Ampat. Yap, kami akan menumpang Kapal Perintis KM. RAJA AMPAT 1. Mungkin dikatakan RAJA AMPAT 1 karena inilah satu-satunya alat transportasi massal yang menghubungkan wilayah waisai dengan wilayah-wilayah lain di Pulau Waigeo. Well, mau tau gimana kelanjutan kisah perjalanan ini?? Jangan lupa stay Tune di blog sayah. Saya akhiri dulu postingan kali ini, terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/Saudari/Sudarcong.
Jika ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, Jika tidak ada sumur di ladang mandilah saja di kamar mandi.#pantungagal
Sekian dulu,deh. Sampai Jumpa dan Salam Laper
NB:Btw, foto-foto ulang tahun saya ada di kameranya siapa yaa????
ciieeeee.... barakallaah yaa dik.. ayo segera produksi tulisan lagiiiii! :)
BalasHapus